Sesudah lebih sebulan tulisan saya tentang Uang tidak diperbaharui. Akhirnya setelah berakhirnya UAS terakhir saya sebagai Mahasiswa d3 STAN, maka akhirnya saya memiliki kesempatan untuk meneruskan tulisan saya (perhatikan dalam kalimat ini ada 3 kata "akhir", belum dihitung kata "akhir" kepanjangan dari UAS, apalagi klo ditambah kata "akhir dalam tanda kurung ini). Sedikit mengingatkan kembali struktur dari artikel yang akan saya tulis antara lain:
- Uang
- Debt Based Money System
- Globalisasi, Inflasi, Time Value Of Money
Baiklah, sampai disini kita sudah mulai sedikit banyak mengetahui isu yang paling diangkat dalam DBMS. Isu utama adalah jatuhnya perekonomian dunia karena sistem ini. Penyebabnya adalah, jumlah uang yang ternyata tidak sesuai dengan sumber daya yang ada. Disinilah kesalahan utama ketika uang bukan lagi sebagai alat tukar tapi sudah bergeser menjadi komoditas yang seolah-olah memiliki nilai sendiri tanpa perlu penyangga nilai yang mendasari secarik kertas itu.
Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan apa yang terjadi setelah adanya ilustrasi di atas.'
Mulai tahun ke-15, suplai uang akan diedarkan lewat sistem kredit, bunga yang didapat akan diputar kembali oleh Rokiburger untuk dipinjamkan kembali ke populasi. Yang diperlukan untuk mendominasi suplai uang sebuah populasi, sekalipun kepada mereka yang menggunakan the so called “uang sejati” adalahpenagihan bunga pinjaman di atas tingkat pertumbuhan suplai uang mereka. Dengan berlalunya waktu, kekuatan bunga-berbunga akan mengalahkan “kesejatian” apapun.
(Di masa sebelum ditemukannya uang kertas, uang logam (emas atau perak) bisa dikurangi porsinya dengan digantikan oleh logam lain yang lebih murah. Dan kalau sudah tidak bisa lagi didevaluasi dengan logam lain yang lebih murah, peradaban populasi itu akan mulai collapse. Setahap demi setahap, kerajaan / kekaisaran mereka akan mengalami kemunduran. Dan setelah cukup banyak money slave terlikuidasi dalam proses kemunduran itu, sisa populasi yang masih bertahan hidup akan melanjutkan siklus berikut dan penciptaan peradaban yang baru. Yin followed by Yang. Yang followed by Yin. Siklus demi siklus…)
Apa perbedaan kredit Rokiburger dengan emas sang Raja? Hehe, bukan material yang saya maksudkan kawan. Emas di era Raja terdahulu diedarkan langsung oleh kerajaan tanpa proses penerbitan surat hutang, jadi uang itu muncul bukan sebagai hutang siapapun. Sedangkan kredit bank Rokiburger, uang itu muncul setelah proses pengajuan hutang seseorang kepada banknya.
Emas Vs Kertas? Bagaimana kalau seorang Raja mengedarkan uang sendiri dalam bentuk uang kertas? Ya, kalau demikian maka uang kertas bukan lagi surat hutang. Sebaliknya, bagaimana kalau bank Rokiburger mengedarkan kredit dalam bentuk emas? Ya, emas akan menjadi instrumen hutang.
Nah, uang sebagai instrumen Utang sangat berbeda dengan Uang sebagai alat tukar. Dalam uang sebagai instrumen utang terdapat bunga yang sebenarnya menimbulkan uang baru yang sebenarnya tidak ada dasar penyangganya. Uang baru inilah yang nantinya terus terakumulasi dan terbebankan kepada kreditur sedangkan debitur tinggal menunggu dengan terus menghisap uang-uang baru tersebut dari kreditur (dalam hal ini masyarakat).
Oke pembicaraan kita mulai berlanjut ke masalah penciptaan uang. Mari kita lanjutkan pembicaraan kita menuju ke teori penciptaan uang. Walaupun penciptaan uang di Indonesia tidak terlalu sama dengan Amerika, tapi sistem yang dianut relatif sama. Dimana pemerintah berutang kepada BI sebagai satu-satunya yang berhak mengatur uang. Perbedaan mendasarnya adalah kedudukan BI yang sedikit berbeda dengan kedudukan FED di Amerika. Salah satu buku yang layak anda baca adalah buku "Modern Money Mechanics" yang tersedia banyak di dunia maya dan dapat anda download secara gratis (tapi beli lebih baik gan.. ).
Bagaimana uang diedarkan ke publik, perhatikan prosesnya, bukan material darimana uang itu dibuat. Sentimen negatif orang-orang tertentu kepada uang kertas, ataupun respek berlebihan orang-orang tertentu terhadap emas, terbentuk (atau dibentuk?) atas ketidaktahuan mereka mengenai bagaimana uang diciptakan dan diedarkan ke tangan publik.
Bagaimana caranya Rokiburger memastikan Raja tidak akan mengambil hak penciptaan kredit darinya? Ya, ini pertanyaan yang rumit, ada seribu jalan ke Roma… Coba posisikan Anda di pihak Rokiburger, apa yang akan Anda lakukan?
Pertama dan utama, sistem kerajaan perlu diubah. Bukan gagasan yang baik memiliki sebuah monarki yang berkuasa di depan Anda. Sistem tata negara perlu dimodifikasi. Gagasan pertama adalah kalau Rokiburgerlah yang menjadi Raja, tetapi ini akan sangat beresiko, kalau publik mengetahui apa yang dia lakukan, mereka akan menggulingkannya. Pilihan yang paling baik adalah ciptakan ilusi kalau publiklah yang berkuasa, padahal hal-hal penting apapun tidak berada dalam kendali mereka. Administrasi negara sebaiknya dijalankan oleh orang-orang pilihan Rokiburger (pion) yang seolah-olah dipilih oleh publik.
Raja harus digulingkan dengan cara apapun juga. Dan kalau sebuah kerajaan tidak bisa dihancurkan dari luar, maka harus dipikirkan bagaimana dia bisa dihancurkan dari dalam. (Manual terbaik dari teknik penggulingan dan manipulasi publik mungkin adalah protocol of zion, cobalah membacanya).
(Omong-omong, pernahkah Anda mendengar kalau "negara" Amerika adalah sebuah korporasi? Coba cari The Act of 1871. Saya penasaran apakah ada negara-negara lain yang juga demikian)
Setelah berhasil, saatnya mencari pion. Siapa pion-pion itu? Ya, pertama-tama, pion adalah orang-orang populer yang disukai publik. Tidak perlu pintar, atau lebih tepatnya sebaiknya jangan terlalu pintar, korup, dan kalau bisa memiliki beberapa sisi gelap dan kebiasaan buruk yang bisa dijadikan sebagai alasan pemerasan. Itu sifat-sifat yang terbaik.
Dari rakyat… Oleh rakyat… Untuk rakyat…
Suara rakyat, suara Tuhan…
Secara periodik penduduk akan memilih politisi idaman mereka, yang mayoritas memiliki ciri khas yang mirip, yang mewarisi sifat-sifat “terbaik” di atas. Uang kampanye dan pemilu akan datang darimana? Sebagian akan datang dari pajak, sebagian lagi bisa datang dari permintaan calon politisi yang meminta langsung ke lapangan. The sheeple are financing their own demise. Hehe…
Rokiburger dan ratusan grup-grup afiliasinya sendiri, mereka juga akan menyediakan dana kampanye kepada berbagai partai dan politisi level atas. Jadi, siapapun yang memenangkan pemilu, kepentingan grup mereka akan tetap terwakili.
The Top don’t speculate. They only win.
Sekali-kali memang ada politisi yang jujur. Tetapi, jumlah mereka tidaklah besar. Bagaimanapun, orang jujur jarang yang suka berpolitik. Ini realita. Politik adalah arena yang membutuhkan kesabaran ekstra panjang, intrik dan kemunafikan di dalamnya sangatlah memuakkan bagi orang-orang yang ingin hidup dalam kesederhanaan.
Jadi, pion administrasi yang disebut pemerintah pun terpilih silih berganti. Siapapun boleh berjuang menjadi presiden, siapun boleh berjuang menjadi pejabat negara. Yang penting, hal yang paling mendasar -sistem penciptaan uang-, tidak diganggu-gugat.
Setelah ratusan tahun, setelah sistem “demokrasi” tersebar di seluruh dunia, dan saat tidak ada lagi negara baru yang perlu ditaklukkan, apa yang perlu dilakukan grup Rokiburger hanyalah pemantapan dan penyempurnaan sistem.
Bagaimana kalau orang-orang tertentu melawan? Well, maka orang-orang tidak beradab itu adalah “teroris.” Rokiburger akan memerintahkan beberapa pion yang lain untuk “menegakkan demokrasi” dan menghabisi mereka.
Hanya ada satu hal yang akan menghentikan sistem uang kredit Rokiburger ini bekerja, yaitu saat populasi tidak sanggup lagi mengajukan pinjaman dan meminta bank Rokiburger memproduksi uang lebih daripada yang mereka bayarkan.
Melanjutkan Money Supply 101…
Sebelum melihat hutang rakyat negeri Balon, kita lihat dulu tahap 1 dari proses kreasi uang mereka, Hutang Pemerintah.
Misalnya Republik Balon menerbitkan surat hutang 100 milyar, didanai oleh kredit yang diciptakan bank sentral mereka. Asumsikan bunga atas surat hutang ini 8% untuk 10 tahun, maka total pembayaran adalah 145,6 milyar rupis. Darimana 145,6 milyar rupis untuk membayar surat hutang ini akan berasal?
Jawab:
1. Pajak
2. Surat hutang tambahan
3. Tak perlu dilunasi, saat jatuh tempo, 100M ini di-rolling saja oleh bank sentral. Yang penting ditemukan 45,6 milyar untuk membayar bunga.
Coba Anda tanyakan bahkan kepada anak SD, masuk akalkah proses ini? Mengapa menarik pajak kepada populasi untuk membayar bunga hutang ini, apalagi menarik pajak untuk melunasi seluruh hutang ini, kalau uang ini diciptakan dengan niat awal untuk dijadikan sebagai suplai uang rakyat negeri Balon?
Mengapa tidak sejak awal dicetak saja 100 milyar sebagai uang dan tidak perlu membayar bunga darinya, dan tidak perlu juga ada masa jatuh tempo atas uang ini?
Perhatikan kosakata ini:
Uang Vs Kredit
Kredit berfungsi sebagai uang, tetapi dia bukan uang. Kredit perbankan adalah medium transaksi yang diberikan kreditur kepada debitur, dengan masa jatuh tempo dan bunga tertentu. Saat kredit dilunasi, medium transaksi ini pun menghilang di dalam sistem. Yang tersisa hanyalah bunga kontrak kredit yang akan menjadi modal sang kreditur.
Mengapa cenderung menurun? Karena peak credit yang semakin lama semakin dekat. Daya berhutang para budak semakin lama semakin mendekati limit maksimum mereka. Mereka tidak lagi pergi ke bank komersial dan meminta lebih dari yang mereka bayarkan. Semakin lama waktu berlalu, semakin mereka tidak sanggup membayar dengan tingkat bunga sebelumnya. Generasi yang satu selalu sedikit lebih miskin dibanding generasi sebelumnya.
You can’t have your cake & eat it too...
Anda tidak bisa menyimpan sebuah kue sambil memakannya… Jadi salah satu pilihan harus mengalah. Antara Anda terus mengeksploitasi lingkungan dengan kecepatan eksponensial atau Anda berhenti mengeksploitasi lingkungan dengan kecepatan eksponensial.
Kalau pilihan pertama yang dipilih, maka interest debt based money harus terus dilanjutkan. Kalau pilihan kedua yang dipilih, maka majikan tidak bisa lagi mengambil lebih dari yang mereka dapatkan.
Dari hal di atas dapat dilihat bahwa akumulasi kredit yang terus menerus dibebankan kepada kreditur (masyarakat) pada akhirnya akan mencapai puncaknya dimana Uang baru yang tanpa penopang tersebut akhirnya mencapai fase dimana kreditur sudah tidak mampu lagi untuk memenuhinya. (Peak Credit) hal inilah yang merupakan awal dari munculnya kredit macet yang lama kelamaan menimbulkan kerugian pada Bank karena lama kelamaan kehabisan aset lancar dan dilanjutkan nantinya dengan collapsenya perekonomian suatu negara.
Baiklah, untuk kali ini saya rasa kita cukupkan dulu pembicaraan mengenai DBMS part 1. Sampai pada fase ini maka anda sudah dapat menangkap mengenai Skema DBMS dan akibat yang dapat ditimbulkannya. Tulisan berikutnya akan dilanjutkan masih pada ilustrasi DBMS mengenai Fase-fase yang terjadi dari sisi atas maupun sisi bawah.
Untuk itu terus blogwalking, terus membaca, dan terus menambah wawasan anda. Terimakasih telah membaca tulisan yang sangat panjang ini.